DI balik pesona alamnya yang menakjubkan dan cerita-cerita mistis yang menyelimutinya, Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi menyimpan beragam daya tarik yang mengundang penasaran. Destinasi wisata yang kaya akan sejarah dan keunikan ini menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Mari kita selami lebih dalam fakta-fakta menarik seputar Alas Purwo, yang melampaui sekadar reputasi angkernya.
Secara historis, nama Alas Purwo memiliki makna mendalam yang terikat pada legenda pembentukan Pulau Jawa, di mana “Alas Purwo” berarti hutan pertama. Pengakuan resmi atas statusnya sebagai Taman Nasional oleh Kementerian Kehutanan Indonesia pada tahun 1992 menandai babak baru bagi destinasi ini, menjadikannya magnet bagi para wisatawan sejak saat itu. Membentang melintasi dua kecamatan, Tegaldlimo dan Purwoharjo di Banyuwangi, Taman Nasional Alas Purwo membanggakan ekosistem hutan yang begitu asri dan menyejukkan. Keanekaragaman hayati yang melimpah menjadikannya habitat ideal bagi berbagai spesies flora dan fauna endemik Indonesia, memperkaya nilai konservasi kawasan ini.
Tak dapat dipungkiri, Taman Nasional Alas Purwo tak bisa dilepaskan dari aura misteri dan mitos yang melekat erat padanya. Dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata paling angker di Pulau Jawa, tempat ini kerap menjadi lokasi bagi berbagai ritual mistis, termasuk praktik pesugihan dan semedi. Kisah-kisah tentang pengunjung yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak turut menambah tebal selubung misteri yang menyelimuti Alas Purwo. Salah satu mitos paling terkenal yang berkembang di kalangan masyarakat adalah larangan untuk menoleh seketika saat mendengar suara asing memanggil nama Anda. Konon, melanggar pantangan ini dapat berujung pada malapetaka, di mana pengunjung dipercaya akan diambil oleh entitas gaib yang memanggil tersebut.
Di tengah lebatnya hutan Alas Purwo, tersembunyi sebuah situs bersejarah yang penuh makna, yaitu Pura Giri Selaka. Lokasinya yang hanya berjarak sekitar 3 km dari ikonik Pantai Plengkung, memudahkan akses bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi tempat suci ini. Transportasi umum berupa angkutan mirip truk atau “Grandong” tersedia dengan tarif yang sangat terjangkau, hanya Rp3.000,00. Pura Giri Selaka memiliki kisah penemuan yang menarik dari tahun 1967. Awalnya, masyarakat yang menemukan situs ini belum menyadari nilai historisnya, bahkan ada yang sempat menggunakan batuan situs sebagai tungku dapur. Namun, musibah yang menimpa individu tersebut tak lama setelahnya menjadi pengingat akan kesakralan tempat ini. Sejak saat itu, masyarakat setempat bergotong royong membangun pagar pengaman dan berkomitmen penuh untuk menjaga kesucian situs kuno ini.
Meskipun terkesan terpencil, akses menuju Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi ternyata relatif mudah dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Jalur menuju destinasi wisata ini terpelihara dengan baik, memungkinkan semua jenis kendaraan, mulai dari motor, mobil, hingga sepeda, untuk melintas dengan nyaman. Perjalanan dari pusat kota Banyuwangi dapat dimulai dengan mengarah ke wilayah Rogojampi dan Srono. Lanjutkan perjalanan ke Kecamatan Muncar, kemudian Tegaldlimo. Setelah itu, ikuti jalan utama sejauh kurang lebih 10 km hingga memasuki Jl. Makadam, yang akan mengantar Anda langsung ke Pos Rawabendo, gerbang utama yang menyambut para penjelajah Alas Purwo.
Melampaui segala kisah misteri, Alas Purwo memamerkan keindahan alam yang benar-benar menakjubkan. Hutan lebatnya merupakan rumah bagi flora eksotis yang dilindungi, seperti sawo kecik dan palem sadeng, menciptakan lanskap hijau yang menyejukkan mata. Namun, pesona Taman Nasional Alas Purwo tak berhenti di situ. Anda akan menemukan padang savana luas yang memukau, pantai-pantai perawan berpasir putih, hingga puluhan gua-gua kuno. Salah satu yang paling terkenal adalah Goa Istana, sebuah gua dengan “kegelapan abadi” yang menjadi daya tarik unik bagi para penjelajah. Keberadaan panorama alam yang begitu beragam dan memukau ini kerap membuat para wisatawan sejenak melupakan, atau bahkan mengesampingkan, cerita-cerita mistis yang telah lama melekat pada Alas Purwo, dan sepenuhnya terhanyut dalam pesona kealamiannya.
Ringkasan
Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi, yang berarti “hutan pertama,” merupakan destinasi wisata dengan pesona alam menakjubkan dan cerita mistis. Diresmikan sebagai Taman Nasional pada tahun 1992, kawasan ini membentang di dua kecamatan Banyuwangi dengan ekosistem asri serta keanekaragaman hayati melimpah. Alas Purwo dikenal sebagai salah satu destinasi paling angker di Jawa, kerap menjadi lokasi ritual mistis dan diselimuti kisah-kisah menghilangnya pengunjung.
Di tengah hutan lebatnya, terdapat situs bersejarah Pura Giri Selaka yang ditemukan tahun 1967, serta akses menuju taman nasional ini relatif mudah dijangkau. Selain itu, Alas Purwo menawarkan keindahan alam menakjubkan berupa hutan eksotis, padang savana luas, pantai berpasir putih, dan puluhan gua kuno seperti Goa Istana. Keragaman panorama alam ini seringkali membuat pengunjung terlena akan cerita-cerita mistisnya.